Jumat, 20 Juni 2014

Urgensi Waktu


“Demi Masa ...........  Sungguh, manusia berada dalam kerugian ........ Kecuali, orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh serta saling menasehati dalam kebenaran dan saling menaehati dalam kesabaran “
(QS Al Ashr  : 1 – 3)

** Allah SWT adalah penguasa waktu, Allah SWT menguasai kejadian yang telah lalu, kejadian sekarang, dan kejadian yang akan datang dan Allah SWt telah mewanti-wanti  bahwasanya manusia itu dalam kerugian, kecuali orangorang yang beriman dan beramal sholeh serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

è  Allah SWT sejatinya menjadikan waktu itu sebaga pembatas manusia untuk beramal

 “ Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” 
(QS Adz- Dzariyat : 56) 

** Dengan semakin bertambahnya usia manusia maka akan bertambah pula peluang manusia tersebut untuk melakukan amal perbuatan karena sudah menjadi fitrah manusia dengan semakin bertambahnya usia maka akan semakin bertambah pula tingkat kecerdasan manusia dalam memahami ilmu Allah SWT.

è Allah SWT memberikan kesempatan yang sama bagi tiap-tiap manusia untuk melakukan amal perbuatan setiap harinya, yaitu Allah SWT memberikan waktu 24 jam dalam sehari semalam bagi setiap manusia.
-          Tergantung manusia tersebut apakah memanfaatkan waktu yang Allah SWT berikan atau tidak

“ Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurt perhitunganmu”
 (As-Sajadah : 5)

**Allah SWT telah sdikit membuka tabirnya melalui ayat tersebut bahwasanya 1 hari di sisi Allah SWT(akhirat) = 1000 tahun menurut perhitungan manusia.

** Secara logika manusia yang berumur 100 thn  sama halnya hidup dihadapan Allah SWT selama 2,4 jam (jikalau waktu di akhirat dan di bumi menggunakan satuan waktu yang sama 24 jam)

è Dalam melakukan Amal pasti akan ada ujian dan cobaan yang akan dihadapi. Ada 3 hal umum cobaan yang akan dihadapi, yaitu :

-          Pertama : Ketika sebelum beramal àcobaannya adalah malas untuk beramal atau niat yang kurang kuat
-          Kedua    :  Ketika sedang beramal àcobaannya adalah enggan untuk menyempurnakan amal (tidak tuntas dalam beramal) atau merasa cepat puas padahal amal tersebut belum selesai dikerjakan.
-          Ketiga    :   Ketika Selesai beramal àcobaannya ada rasa untuk ingin dipuji dan terkadang merasa riya dengan amal yang telah dikerjakan tersebut


Itulah tiga hal cobaan yang umumnya terjadi pada saat beramal. Oleh karena itu marilah kita senantiasa berdoa agar kita dapat memanfaatkan waktu khususnya di bulan Ramadhan yang mulia ini untuk melakukan berbagai macam amal sholeh sehingga kita pun termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa dan mendapatkan jaminan surganya Allah SWT. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar