Sejarah perkembangan
dakwah Islam dihiasi dengan cerita-cerita kepahlawanan para pengemban dakwah
Islam dari masa ke masa dan dari generasi ke generasi. Sebuah kisah yang di
penuhi dengan bait-bait perjuangan dan pengorbanan. Perjuangan yang ditujukan
hanya untuk mendapatkan keridhaan dari Sang Pencipta serta pengorbanan yang
tiada berbatas yang dilandasi atas dasar cinta kepada Tuhan, Agama serta
Rasulullah saw.
Mereka adalah
pahlawan-pahlawan Islam yang karena perjuangan merekalah Islam dapat menyebar
luas ke setiap sudut penjuru dunia ini. Serta berkat kegigihan mereka dalam
mendakwahkan agama ini, kemurnian agama Islam dapat terjaga sampai detik ini.
Kisah perjuangan para
pahlawan Islam tidak melulu tentang kesenangan dan kemewahan hidup yang mereka
lakukan, karena itu bukanlah karakteristik dari jalan dakwah yang mereka lalui
sebagai jalan menuju proses kepahlawanan. Seperti apa yang sudah
disampaikan oleh Al Ustadz Musthafa Masyhur dalam bukunya “Jalan Dakwah” menjelaskan
bahwa salah satu karakteristik dari Jalan dakwah adalah jalan yang dipenuhi
dengan ujian serta cobaan. Bahkan seringkali ujian serta cobaan yang mereka
alami berupa penyiksaan baik secara fisik maupun mental yang dilakukan oleh
musuh-musuh Allah swt. Sehingga tak jarang mereka harus gugur dalam kesyahidan
kala menghadapi siksaan yang begitu berat dan tidak manusiawi.
Masih terukir jelas
dalam benak kita tentang keteguhan dari keluarga Yasir bin Amir (Yasir Bin
Amir, Sumayyah binti Khayyath serta anak mereka Ammar bin Yasir). Mereka adalah
satu keluarga yang begitu teguh memegang agama mereka walaupun mendapatkan
siksaan yang luar biasa dan mereka lebih memilih untuk mati dalam Islam
ketimbang tetap hidup dalam kekafiran. Serta banyak lagi kisah-kisah penyiksaan
yang dialami oleh pahlawan-pahlawan Islam terutama di fase awal kemunculan
agama ini di bumi mekah.
Kisah mengenai
perjuangan para pahlawan Islam tidak hanya berkisar pada perjuangan
mempertahankan aqidah tetapi juga perjuangan dalam melakukan ekspansi dakwah.
Dalam sejarahnya muncul nama-nama seperti Khalid bin Walid, seorang panglima
dan ahli strategi terbaik yang pernah dimiliki oleh agama ini. Ia selalu
memenangi setiap perang yang dipimpinnya. Atau pada masa kekhalifahan ada nama
seperti Shalahuddin al Ayyubi yang mampu merebut kota suci Jerusalem dari
tangan pasukan salib yang telah menguasai kota tersebut selama kurang lebih 76
tahun. Atau sejarah juga telah mencatat nama seorang pemuda yaitu Muhammad
Al-Fatih yang mampu memimpin pasukan untuk menaklukkan Konstantinopel. Sebuah
kota yang telah di upayakan untuk dikuasai semenjak masa khalifah Umar bin
Khaththab.
Dari sisi ekspansi
dakwah Islam, kita juga punya para duta dakwah yang rela berada jauh dari
kampung halaman mereka untuk menjamin tersampaikannya Islam ke setiap inchi
bumi ini. Mereka lah pahlawan dengan jalan kepahlawanan menjadi da’i, duta
dakwah agama ini. Bersedia untuk menempuh perjalanan jauh pergi ke tempat yang
baru yang asing bagi mereka sendiri sehingga tak heran jika banyak para sahabat
yang justru dimakamkan jauh dari tempat mereka dilahirkan.
Berbicara masalah
kepahlawanan tidak hanya tentang perjuangan tetapi juga tentang pengorbanan.
Para pahlawan Islam tersebut tidak hanya berjuang tetapi mereka juga berkorban
demi hal yang sangat mereka cintai yaitu Allah swt, Agama dan Rasulullah saw.
Karena perjuangan itu sangat dekat dengan pengorbanan. Orang yang berjuang
untuk mendapatkan sesuatu maka akan ada hal lain yang akan ia korbankan untuk
mendapatkan apa yang ia perjuangkan. Para pahlawan Islam telah berjuang dan
berkorban dengan segala apa yang mereka miliki. Para pahlawan Islam telah
berjuang dan berkorban dengan harta yang mereka miliki dan jiwa mereka sendiri
untuk mendapatkan kemenangan dakwah serta mencapai kejayaan Islam.
Kita tidak akan ragu
menyebut nama-nama seperti Abu Bakar ash shiddiq, Umar bin Khaththab, Utsman
bin Affan atau Abdurrahman bin Auf. Mereka adalah contoh pahlawan yang telah
berjuang serta berkorban untuk kejayaan Islam. Pengorbanan mereka tidaklah
sedikit. Umar bin Khaththab menyumbangkan separuh harta yang dia miliki untuk
membiayai pasukan dalam peperangan. Abu bakar Ash shidiq menginfaqkan seluruh
harta yang dimilikinya untuk keperluan perang. Serta Abdurrahman bin Auf
meninggalkan seluruh harta yang ia miliki di kota mekah dan lebih memilih untuk
berhijrah ke kota madinah. Itu semua mereka lakukan karena kecintaan yang
begitu besar kepada Allah swt dan Rasul. Cinta yang kepada Allah swt dan Rasul
telah mengalahkan cinta mereka kepada dunia dan seisinya sehingga dengan
mudahnya mereka dapat melepaskan harta mereka untuk perjuangan di jalan Allah
swt.
Kecintaan yang besar
terhadap Allah swt dan Rasul jua lah yang membuat seorang pemuda parlente yang
biasa hidup dengan gelimangan harta seperti Mush’ab bin Umair memilih untuk
meninggalkan semua kemewahan dan kemudahan yang dimiliki untuk beralih kepada
satu-satunya agama yang diridhai Allah swt yaitu Islam. Bukan sebuah
pengorbanan yang kecil karena setelah memutuskan untuk hidup dalam Islam segala
fasilitas dan kemewahan yang dulu ia rasakan tidak pernah lagi mush’ab rasakan.
Tetapi kisah membanggakan mush’ab tidak berhenti sampai di situ. Ia adalah duta
dakwah pertama dalam Islam yang dikirimkan untuk mempersiapkan kota Yatsrib
atau madinah sebagai tempat untuk hijrah Rasul dan umat Islam lainnya dari kota
mekah. Prestasi yang membanggakan ditorehkan oleh Mush’ab karena tidak sampai
satu tahun kota madinah telah futuh dan siap menyambut kedatangan baginda Rasul
dan kaum Muhajirin yang lainnya.
Dalam setiap fase
sejarah Islam akan melahirkan para pahlawan yang berjuang untuk menjaga
kemurnian agama. Di setiap perjalanannya akan ada pahlawan-pahlawan Islam yang
hadir untuk menghancurkan makar-makar yang dibuat oleh musuh-musuh Allah swt.
Di setiap masa akan ada pahlawan-pahlawan Islam yang akan memberikan “hukuman”
dan menebar rasa takut kepada musuh-musuh Allah swt yang mencoba menghancurkan
agama ini.
Pahlawan-pahlawan Islam
itu adalah mereka yang berjuang dengan ikhlas hanya demi Allah swt. Pahlawan
Islam adalah mereka yang rela melepaskan segala hasrat pribadi dan menggantinya
dengan hasrat tunggal yaitu tercapainya kejayaan Islam dan mengembalikan izzah
agama ini kepada tempatnya. Pahlawan Islam adalah mereka yang mampu
mengorbankan harta dan jiwa mereka untuk ditukar dengan surga dan seisinya.
Pahlawan-pahlawan Islam adalah orang-orang yang menjadikan Allah swt sebagai
tujuan, Muhammad saw sebagai teladan, Al Qur’an sebagai pedoman hidup serta
mati dijalan Allah sebagai cita-cita tertinggi.
Sebuah perenungan untuk
kita semua. Apakah kita termasuk dalam barisan pahlawan-pahlawan Islam? Barisan
orang-orang yang berjuang untuk kejayaan Islam. Barisan orang-orang yang lebih
mencintai Allah swt, agama dan Rasulullah saw ketimbang dunia dan seisinya. Barisan
orang-orang yang teguh dan kokoh keimanannya. Barisan orang-orang yang rela
mengorbankan harta dan jiwanya dijalan Allah swt. Besar harapan kita agar
termasuk dalam barisan orang-orang di atas. Karena merekalah orang-orang yang
insya Allah swt mendapatkan “tiket” masuk surganya Allah swt. Semoga kita
menjadi pahlawan-pahlawan Islam yang berjuang demi kejayaan Islam.
Semoga kita menjadi
pahlawan-pahlawan Islam yang bersedia melepaskan hasrat pribadinya dan
menggantinya dengan hasrat untuk menyebarkan ajaran Islam sampai ke setiap
inchi bumi. Semoga kita menjadi pahlawan-pahlawan Islam yang lebih mencintai
Allah swt, Agama dan Rasulullah saw daripada dunia dan seisinya. Semoga kita
menjadi pahlawan-pahlawan Islam yang mengorbankan harta dan jiwa hanya untuk
mendapatkan ridha dari Allah swt. Semoga kita menjadi pahlawan-pahlawan Islam
yang berjuang bukan karena ingin disebut pahlawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar