Secara harfiyah, maksiat artinya durhaka atau tidak
patuh. Maksudnya adalah suatu perbuatan yang tidak mengikuti apa yang telah
digariskan Allah Swt. Lawan dari maksiat adalah taat. Salah satu konsekuensi
penting dari keimanan kepada Allah Swt adalah taat kepada segala perintah-Nya
dan meninggalkan segala larangan-Nya, baik dalam keadaan sendiri maupun bersama
orang lain, dalam situasi senang maupun susah, begitulah seterusnya.
Dalam perjuangan
menegakkan ajaran Islam, setiap pejuang harus selalu berada dalam ketaatan dan
tidak boleh melakukan hal-hal yang bernilai maksiat. Hal ini karena kemaksiatan
akan mengakibatkan penilaian dosa dari Allah Swt dan dosa akan menimbulkan
akibat yang sangat fatal, baik bagi individu maupun jamaah.
AKIBAT MAKSIAT.
Dosa yang merupakan kemaksiatan setidak-tidaknya
akan membawa empat akibat, tidak hanya di dunia ini tapi juga di akhirat nanti.
Empat akibat itu sangat penting kita pahami dan kita renungi agar dosa dan
kemaksiatan tidak kita anggap sepele, sekecil apapun kemaksiatan itu.
1. Menggelisahkan
Hati.
Ketenangan
hati merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh manusia dalam menjalani
kehidupannya, apalagi bagi para pejuang di jalan Allah. Sebagai manusia,
kehidupan ini bisa dijalani dengan baik manakala ada ketenangan batin, namun
bila ketenangan jiwa tidak dimiliki, tentu saja kehidupan ini tidak bisa dijalani
dengan baik. Karena itu, sangat berbahaya bila pemimpin dan rakyatnya tidak
memiliki ketenangan jiwa disebabkan dosa yang dilakukannya. Hal ini karena dosa
memang dapat menggelisahkan hati pelakunya dan bisa berakibat pada
tindakan-tindakan yang mendatangkan perbuatan dosa berikutnya, Rasulullah
bersabda:
Dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan dalam hati seseorang,
sedangkan ia tidak setuju kalau hal itu diketahui oleh orang lain. (HR. Ahmad)
2.
Terjadi Bencana Alam
Di dunia
ini seringkali terjadi bencana alam mulai dari kemarau yang terlalu panjang
hingga masyarakat kesulitan air, gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor,
banjir, kebakaran, angin kencang dan sebagainya. Hal itu jangan kita anggap
sebagai peristiwa alam biasa. Karena pada hakikatnya bencana ada kaitannya
dengan dosa yang dilakukan oleh manusia sehingga Allah Swt menunjukkan
kemurkaan-Nya. Allah Swt berfirman,
Maka
masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka
ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada
yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami
benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan
Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri. (Q.S. Al-Ankabut (29) : 40)
Terjadinya berbagai
bencana alam pada hakikatnya adalah untuk mengingatkan manusia agar menyadari
kesalahannya sehingga mereka mau kembali ke jalan Allah yang benar. Allah Swt
berfirman,
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS Ar-Rum (30) : 41)
3.
Pertentangan Antar Manusia ( adanya konflik ).
Dosa yang dilakukan
oleh manusia ternyata bisa menimbulkan konflik di antara sesama mereka. Bahkan
hingga terjadi tindakan-tindakan yang ganas, antar satu dengan lainnya, sesuatu
yang semula tidak kita duga sama sekali. Hal ini karena orang yang berbuat dosa
tidak mau mengakui kesalahannya, meskipun tahu bahwa ia telah berbuat salah.
Maka orang yang dianggap telah berbuat salah dan dosa akan dipermasalahkan
sehingga terjadilah konflik yang tidak sedikit melahirkan tindakan-tindakan
yang sadis. Karena itu, bila di suatu negeri sering terjadi konflik, baik antar
masyarakat maupun para pemimpinnya, salah satu yang harus kita teliti adalah
dosa apa yang mereka lakukan sehingga mereka saling berselisih. Hal ini
terdapat di dalam firman-Nya,
Katakanlah: Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari
atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam
golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu
keganasan sebagian yang lain. Perhatikanlah, betapa kami mendatangkan
tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami (QS Al-An’am (6) : 65)
Dalam kehidupan berjamaah, bila di antara
anggota-anggotanya ada yang melakukan kemaksiatan, ini akan menimbulkan
pertentangan di antara mereka. Pertentangan yang bisa menimbulkan hilangnya
kekuatan jamaah itu karena ada perpecahan, Rasulullah Saw bersabda:
Demi yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tiada dua orang saling
mengasihi lalu bertengkar dan berpisah kecuali karena akibat dosa yang
dilakukan oleh salah seorang dari keduanya (HR. Ad Dailami)
4.
Terhambat Untuk Bisa Masuk Surga.
Dalam rangkaian
peristiwa pada hari kiamat, ada saat di mana manusia akan menunggu keputusan
Allah Swt, apakah ia akan dimasukkan ke dalam surga atau ke neraka. Orang yang
banyak beramal shaleh dengan membawa pahala yang banyak, akan tenang-tenang saja menghadapi situasi
itu. Bahkan dari raut wajahnya nampak kegembiraan karena ia yakin akan
keputusan Allah yang menggembirakan dirinya, yakni dimasukkan ke dalam surga.
Tapi bagi orang yang berbuat dosa dalam hidupnya di dunia, apalagi dosa-dosa
besar yang dibawanya, maka ia sangat murung dan takut dalam menghadapi
keputusan Allah terhadap dirinya. Apalagi memang tidak mungkin rasanya bila ia
masuk ke dalam surga karena dalam kehidupan yang dijalaninya, ia selalu
berpaling dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an, Allah Swt
berfirman,
Barang siapa berpaling dari Al-Qur’an, maka
sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat, mereka kekal di
dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari
kiamat, (yaitu) di hari (yang waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu
orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram (QS Taha (20) : 100-102).
Hal
itu dapat itu terjadi, pada sebuah negeri yang dapat dikatakan sebagai negeri
yang penuh dosa Sehingga tidak mungkin bisa dicapai kebahagiaan dan ketenangan
hidup di dalamnya. Bahkan di dalam hadits, Rasulullah Saw memastikan orang yang
bermaksiat kepada Allah Swt dan mati dalam kemaksiatan tidak akan bisa masuk ke
dalam surga, Rasulullah Saw bersabda:
Semua umatku
akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Sahabat bertanya, “Siapa yang tidak
mau Ya Rasulullah?”. Rasul menjawab, “Barang siapa yang taat kepadaku ia masuk
surga dan siapa yang durhaka kepadaku ia
termasuk orang yang tidak mau”.
AKIBAT DALAM PERJUANGAN.
Objektifitas sejarah
dalam Islam telah menunjukkan kepada kita betapa kemaksiatan bisa menjadi
penyebab suatu kekalahan dalam perjuangan. Dari sekian banyak peristiwa, ada
dua peristiwa penting yang bisa kita jadikan rujukan untuk mengambil pelajaran.
Pertama, kekalahan dalam perang Uhud yang terjadi karena ketidakdisiplinan para
sahabat. Ketika itu, Rasulullah Saw belum menyatakan bahwa perang sudah selesai
meskipun musuh-musuh sudah meninggalkan arena perang karena mendapatkan
serangan yang dahsyat dari pasukan muslim. Tapi sebagian sahabat justru telah
melakukan pengumpulan harta rampasan perang (ghanimah), maka sahabat-sahabat
yang lainpun turut serta mengumpulkan harta itu, termasuk pasukan yang di atas
bukit. Melihat hal itu, sisa-sisa tentara kafir melakukan konsolidasi dan
mereka naik ke atas bukit lalu melakukan serangan yang bertubi-tubi hingga para
sahabat kocar-kacir, bahkan 70 orang sahabat menjadi syahid dan Rasulullah Saw
sendiri terperosok ke dalam lubang, mengalami luka dan giginya sampai patah.
Kedua, kekalahan dalam perang Hunain meskipun kaum muslimin berjumlah
sangat banyak, yakni 12.000 pasukan, sedangkan pasukan kafir hanya 4000 orang.
Hal ini terjadi karena adanya perasaan sombong dan menganggap enteng lawan
karena jumlah pasukan yang banyak. Hal ini menyebabkan jumlah pasukan Islam
menjadi sedikit dan yang sedikit itulah yang kemudian menunjukkan kesungguhan
sehingga berhasil mengalahkan musuh.
Dari dua contoh ini,
menjadi jelas bagi kita bahwasanya kemaksiatan atau perbuatan dosa akan
memberikan dampak buruk bagi diri kita karena kemaksiatan hanya
akan membuat Allah menjadi murka, bahkan sangat besar kemurkaan-Nya sehingga
sulit memberikan kemenangan kepada kaum muslimin.
أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ - والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar