Bismillahirrohmanirrohim ....
“ Maha suci Allah yang di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji
kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun ” (QS Al Mulk : 1-2 )
Dalam ayat surat Al Mulk tersebut dapat kita ketahui bersama
bahwasanya Allah SWT telah menjadikan adanya kematian dan kehidupan di dalam
dunia ini, dengan tujuan untuk memberikan ujian dan cobaan kepada setiap
hamba-Nya, sehingga Allah SWT ingin melihat amal-amal terbaik apa saja yang
dilakukan oleh hamba-Nya.
Dan perlu diketahui bahwasanya ujian Allah SWT terhadap
orang yang beriman adalah keniscayaan. Adapun
tingkatan dari ujian Allah tersebut akan disesuaikan dengan kadar keimanan yang
dimiliki oleh masing-masing individu tersebut.
Hal ini senada dengan Hadits Rasulullah SAW sebagai berikut
:
Diriwayatkan dari Sa’ad Ibn Waqash, ia berkata, “ Wahai Rasullulah,
siapakan manusia yang paling banyak diuji ?” Rasulullah lalu menjawab, “ Para
nabi, lalu orang-orang yang sholeh dan seterusnya (sesuai dengan kadar keimanan
yang dimilikinya). Bila ia memiliki iman yang kuat, maka makin kuatlah ujian
yang harus dihadapinya. Bila keimanannya tipis, maka makin berkurang pulalah
ujian baginya. Ujian akan tetap menimpa seorang hamba di muka bumi ini walaupun
ia tidak memiliki dosa sedikitpun”
( HR Ahmad )
Layaknya realita kehidupan di dunia ini dimana seorang
pelajar sebelum menginjakkan kakinya di tingkat pendidikan yang lebih tinggi,
maka ia pun harus melewati ujian terlebih dahulu. Dimana dengan semakin
tingginya tingkat pendidikan yang dilalui, maka ujian yang harus dihadapi
olehnya pun akan semakin sulit......
Hal ini sama halnya dengan ujian dan
cobaan yang Allah SWT berikan kepada orang - orang yang beriman, dimana Allah
SWT akan memberikan ujian dan cobaan sesuai dengan kadar keimanan yang
dimiliki. Semakin kuat keimanan yang dimiliki oleh seseorang, maka akan semakin
berat ujian dan cobaan yang Allah SWT berikan, begitu pula sebaliknya. Dan
perlu diketahui bersama bahwasanya Allah SWT tidak akan salah dalam memberikan
ujian dan cobaan kepada hamba-hambanya, karena Allah SWT tidak akan memberikan
suatu ujian ataupun cobaan yang melebihi batas kemampuan seorang hamba untuk
menanggungnya.
Perlu diketahui bersama bahwasanya ujian dan cobaan yang
Allah SWT berikan ada 2 macam. Yang pertama ujian dan cobaan dari Allah SWT
bisa merupakan suatu MIHNAH ( KESULITAN
), Sedangkan yang kedua, ujian dan cobaan dari Allah SWT bisa merupakan
suatu MINHAH ( KEMUDAHAN ).
Dimana
seorang hamba dituntut untuk selalu
BERSABAR jikalau mendapatkan KESULITAN dan dituntut untuk selalu BERSYUKUR jikalau mendapatkan suatu
KEMUDAHAN dari Allah SWT.
Adapun pada umumnya bersikap
SABAR terkadang lebih mudah daripada mensyukuri suatu kenikmatan.
Contohnya, Jika kita melihat fenomena di kehidupan sekarang ini, kita sering
sekali menemui orang – orang yang dengan mudahnya bersikap SABAR jikalau
diberikan mereka diberikan suatu musibah karena seringkali mereka langsung
melakukan introspeksi dan evaluasi sesaat setelah mereka mendapatkan suatu
musibah. Akan tetapi sebaliknya kita jarang sekali menemukan orang-orang yang
senantiasa BERSYUKUR terhadap segala
KENIKMATAN yang telah Allah SWT berikan, baik itu berupa rizki yang mereka
dapatkan ataupun kesenangan-kesenangan lain yang mereka dapatkan, karena
terkadang mereka terlena atas kenikmatan-kenikmatan tersebut. Padahal mereka
lupa bahwasanya baik itu KESULITAN maupun KEMUDAHAN, itu semua merupakan ujian
dari Allah SWT yang harus dipertanggungjawabkan kelak di kemudian hari.
Maka dengan demikian , bisa dikatakan bahwasanya ujian dengan KEMUDAHAN memiliki pahala yang
lebih besar dibandingkan ujian dengan KESULITAN.
Hal ini sama halnya yang diungkapkan oleh salah satu sahabat Nabi Umar bin Khattab yang
berkata bahwasanya :
“
Ketika kita diuji dengan KESULITAN, maka kita akan mampu bersabar atasnya.
Namun di saat kita diuji dengan KEMUDAHAN, umumnya kita tidak mampu bersabar
atas nya.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...
Begitulah sejatinya
alur kehidupan seorang manusia sebagai hamba Allah SWT, dimana Allah SWT akan selalu mempergilirkan ujian
bagi setiap hambanya, baik itu ujian berupa suatu KESULITAN ataupun ujian
dari Allah SWT yang berupa suatu KEMUDAHAN. Dan kita harus bersiap- siap apabila kelak di akhirat nanti Allah SWT
meminta pertanggungjawaban kita atas ujian dan cobaan tersebut, baik itu
berupa KESULITAN maupun berupa suatu KEMUDAHAN yang datang dari Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar