Menjadi penduduk
Indonesia, yang merupakan sebuah negeri muslim terbesar merupakan nikmat yang
perlu kita syukuri. Di negeri ini, kita sebagai muslim bisa melakukan ibadah dengan mudah. Cobalah kita bayangkan
jikalau kita hidup di negeri yang muslimnya masih minoritas. Kita mungkin akan
merasakan kesulitan yang luar biasa untuk hanya melaksanakan ibadah, seperti
halnya sholat jumat secara berjamaah.
Jikalau kita melihat
saudara muslim kita di salah satu bagian Inggris tepatnya di Bridgford Barat,
disana saudara kita sangat kesulitan mencari lahan kosong untuk mendirikan
masjid. Selama bertahun-tahun mereka harus pergi ke kota lain untuk bisa shalat
Jum'at. Bahkan adapula sebagian dari mereka yang menggunakan garasi rumah
sebagai masjid.
Demikian pula di Perancis. Karena kekurangan masjid, saudara-saudara muslim kita disana terpaksa shalat Jum'at di Jalan Raya.
Patut kita syukuri bahwa di Indonesia terdapat sangat banyak masjid. Sampai akhir 2011 saja masjid di Indonesia tercatat sebanyak 900.000 . Hal ini merupakan sebuah angka yang cukup fantastis sekaligus membuat miris.
Mengapa miris? Karena ternyata banyak masjid yang tidak makmur. Masjid saat ini hanya digunakan sebagai tempat shalat fardhu, itupun sepi dari jama'ah.
Maka tugas kita hari ini bukan lagi memperbagus fisik masjid. Apalagi membangun masjid baru yang megah. Tugas kita saat ini adalah memakmurkan masjid
Demikian pula di Perancis. Karena kekurangan masjid, saudara-saudara muslim kita disana terpaksa shalat Jum'at di Jalan Raya.
Patut kita syukuri bahwa di Indonesia terdapat sangat banyak masjid. Sampai akhir 2011 saja masjid di Indonesia tercatat sebanyak 900.000 . Hal ini merupakan sebuah angka yang cukup fantastis sekaligus membuat miris.
Mengapa miris? Karena ternyata banyak masjid yang tidak makmur. Masjid saat ini hanya digunakan sebagai tempat shalat fardhu, itupun sepi dari jama'ah.
Maka tugas kita hari ini bukan lagi memperbagus fisik masjid. Apalagi membangun masjid baru yang megah. Tugas kita saat ini adalah memakmurkan masjid
Kata “memakmurkan” berasal dari kata dasar "makmur". Kata itu merupakan serapan dari bahasa Arab ( عَمَرَ – يَعْمُرُ -عِمَارَةً ) yang memiliki banyak arti. Diantaranya adalah: membangun, memperbaiki, mendiami, menetapi, mengisi, menghidupkan, mengabdi, menghormati dan memelihara. Kata itu dipakai oleh Allah dalam firman-Nya yang juga menunjukkan keutamaan pemakmur masjid :
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. At-Taubah : 18)
Dengan demikian, arti "memakmurkan masjid” adalah membangun, mendirikan dan memelihara masjid, menghormati dan menjaganya agar bersih dan suci, serta mengisi dan menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.
Sejarah mencatat ada banyak fungsi dan peran masjid pada masa Rasulullah SAW, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sebagai tempat ibadah (shalat, dzikir)
2. Sebagai tempat syuro (musyawarah) dan konsultasi
3. Sebagai tempat pendidikan
4. Sebagai tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya
5. Sebagai tempat pengobatan para korban perang
6. Sebagai tempat pengadilan dan mendamaikan sengketa
7. Sebagai tempat santunan sosial
8. Masjid digunakan sebagai Aula dan tempat menerima tamu
9. Sebagai tempat menahan tawanan
10. Sebagai pusat penerangan dan informasi serta pembelaan agama
Berkaca dari definisi memakmurkan masjid dan sejarah Nabi, maka setiap bentuk ketaatan kepada Allah bisa digolongkan sebagai usaha memakmurkan masjid. Adapun ketaatan tersebut dapat berupa :
Pertama, mendirikan dan membangun masjid
Membangun masjid adalah amal pertama memakmurkan masjid. Karena tanpa adanya masjid, bagaimana mungkin kita dapat memakmurkannya?
Barangsiapa membangun masjid –karena mengharap wajah Allah- maka Allah akan membangunkan untuknya yang semisalnya di surga. (HR. Al-Bukhari)
Memperbaiki masjid juga termasuk upaya memakmurkan yang akan diganjar oleh Allah SWT dengan dibangunkan rumah oleh Allah di surga, dengan syarat asalkan ikhlas.
Barangsiapa membangun sebuah masjid karena Allah walau seukuran sarang burung atau lebih kecil dari itu, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di dalam syurga.”(HR. Ibnu Majah)
Kedua, membersihkan dan mensucikan masjid, serta memberinya wewangian
Dari Aisyah, ia berkata, "Rasulullah memerintahkan untuk membangun masjid-masjid di perkampungan-perkampungan, (lalu) dibersihkan dan diberi wewangian." (HR. Abu Daud)
Ketiga, mendirikan shalat jama'ah di masjid
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Shalat jama'ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian (HR. Muslim)
Keempat, memperbanyak dzikrullah dan tilawah Qur'an di masjidRasulullah SAW bersabda,
Sesungguhya masjid-masjid ini tidak pantas digunakan untuk tempat kencing dan berak , tetapi hanyasanya ia (dibangun) untuk dzikrullah, shalat dan membaca al-Qur’an. (HR. Muslim)
Kelima, memakmurkan masjid dengan taklim, halaqah, dan majlis ilmu lainnya
Rasulullah SAW bersabda,
…dan tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), untuk membaca Kitabullah (al-Qur’an) dan mempelajarinya di antara mereka melainkan akan turun ketentraman kepada mereka, rahmat akan menyelimuti mereka, para malaikat menaungi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat di sisi-Nya…(HR. Muslim)
Demikian lima diantara bentuk ketaaatan dalam memakmurkan masjid, semoga Allah SWT memudahkan kita menjadi hamba-hambaNya yang memakmurkan masjidNya.
FROM Ampli : Lelaki jantan itu Sholatnya di Masjid
BalasHapus