Sabtu, 13 Januari 2018

Ekspedisi Selaru 2015


Pulau Selaru merupakan salah satu pulau terluar (perbatasan) yang terdapat di Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB). Luas wilayah total pulau ini adalah 3.667,86 kmyang meliputi luas daratan sebesar 353,87 km2 dan luas laut untuk wilayah kelola kabupaten sebesar 1.015,51 km2 dan luas wilayah kelola provinsi sebesar 2.298,48 km2.

Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku. Secara geografis, pulau ini terletak di perairan Laut Arafura pada koordinat 08o 11’ 02” LS dan 130o 57’ 43“ BT dan berbatasan dengan negara Australia.

Pulau Selaru merupakan satu kecamatan tersendiri dari 10 kecamatan yang ada di Maluku Tenggara Barat, yang terdiri dari tujuh desa : Adaut, Namtabung, Kandar, Lingat, Werain, Fursuy, dan Eliasa. Desa Adaut merupakan ibukota Kecamatan Selaru, dimana desa-desa di Selaru terletak di pesisir pantai. Dari tujuh desa yang ada, hanya Adaut yang tergolong maju, sedangkan enam desa lainnya masih tertinggal.

Dilihat dari segi bahasa, bahasa daerah yang digunakan di Pulau Selaru adalah Bahasa Selaru. Bahasa Selaru adalah salah satu bahasa daerah, yang digunakan oleh mayoritas orang yang berasal dari tujuh desa di Pulau Selaru, dan desa-desa lain di Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, Indonesia.


Peta Pulau Selaru dan Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat

Pulau Selaru merupakan satu-satunya pulau yang terdekat dengan Blok Masela. Perlu diketahui bahwasanya Blok Masela merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia berupa sumber gas alam abadi. 


Peta lokasi Blok Masela

Saat ini Blok Masela tengah dieksplorasi oleh INPEX Masela, Ltd yang merupakan perusahaan migas asal Jepang. Adapun perusahaan kontraktor INPEX Masela, Ltd yang berada di Indonesia adalah PT. Etika Dharma Bangun Sarana dari Surabaya.

PT. Etika Dharma Bangun Sarana merupakan perusahaan rekanan yang bekerjasama dengan INPEX Masela, Ltd yang berperan dalam jasa penyewaan sarana dan prasarana untuk kegiatan pemantauan eksplorasi gas alam abadi di Blok Masela, khususnya dalam penyewaan hanggar pesawat helikopter yang digunakan untuk memantau kegiatan eksplorasi gas alam abadi yang dilakukan oleh INPEX Masela, Ltd di Blok Masela. Saat ini hanggar pesawat helikopter tersebut telah didirikan Daerah Olilit - Saumlaki, Maluku Tenggara Barat atau tepatnya di bandar udara lama Saumlaki (disamping Polres Saumlaki dan depan Pos Detasemen TNI AU Saumlaki Lanud Dominicus Dumatubun) sejak tahun 2013.

Pangkalan TNI AU Selaru

Pangkalan TNI AU Selaru berada di Pulau Selaru, tepatnya di Desa Lingat, Kecamatan Selaru yang posisinya berada di tengah-tengah Pulau Selaru. Dalam sejarahnya, Pangkalan TNI AU Selaru ini merupakan Pangkalan udara bekas peninggalan penjajahan Jepang yang secara otomatis beralih kepemilikannya menjadi aset milik TNI AU setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1945.

Jarak antara Desa Adaut (ibukota Kecamatan Selaru) dengan Desa Lingat adalah sejauh 37 km. Saat ini akses menuju Desa Lingat kondisinya masih memprihatinkan, hal ini dikarenakan belum dibangunnya infrastuktur jalan menuju desa tersebut secara maksimal. Adapun kendaraan yang dapat digunakan untuk menuju Desa Lingat adalah kendaraan roda dua dan roda empat. Sedangkan kendaraan yang digunakan untuk menuju desa-desa setelah Desa Lingat, yaitu Desa Werain, Desa Fursuy, dan Desa Eliasa hanya kendaraan roda dua saja karena belum adanya akses jalan untuk dilalui kendaraan roda empat.

Begitu pula untuk aliran listrik yang menuju desa - desa di luar Desa Adaut, saat ini masih bergantung pada panel pembangkit listrik tenaga surya yang akan menyala ketika matahari tenggelam dan padam ketika matahari terbit, hal ini dikarenakan aliran listrik PLN belum masuk ke desa-desa tersebut secara optimal. Sedangkan dalam hal sarana telekomunikasi, masyarakat di Desa Lingat umumnya masih menggunakan kabel antena manual untuk dapat memanfaatkan perangkat telepon seluler yang mereka miliki.

Pangkalan TNI AU Selaru berlokasi  +/- 3 km dari pusat Desa Lingat ke arah barat daya. Areal Pangkalan TNI AU berada di pertengahan antara Desa Lingat dan Desa Werain. 

   Peta posisi Pangkalan TNI AU Selaru




Foto Penjaga Pangkalan (Otniel Rangkotatat)
                     Bersama Tim Ekspedisi Selaru                     

Mengenai kondisi Pangkalan TNI AU Selaru saat ini masih terjaga dengan baik, hal ini dikarenakan karena areal pangkalan TNI AU Selaru ini masih dijaga dengan baik oleh penjaga honorer dari Pangkalan TNI AU Lanud Dominicus Dumatubun, yaitu Bapak Otniel Rangkotatat (79 thn) yang merupakan veteran TNI AU dan saksi sejarah pada saat Jepang menduduki wilayah Selaru ini, dimana penjaga Pangkalan TNI AU Selaru ini (read : Otniel Rangkotatat) mulai bertugas menjaga pangkalan ini sejak 1978.
(Lettu Lek Widi Sulistyo Hutomo, S.T. – Kasenkom Lanud D. Dumatubun; Ekspedisi Selaru – Agustus 2015) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar