Minggu, 14 Januari 2018

Keutamaan Majelis 'Ilmu



Sesungguhnya Iman itu senantiasa bertambah dan berkurang. Dan ketika iman kita berkurang, kita mudah untuk menyimpang dari Shiratal Mustaqim, sehingga Rasulullah menyatakan : “Sesunguhnya setiap amalan itu ada masa semangatnya dan setiap masa semangat itu pasti ada masa jenuhnya. Barang siapa yang masa kejenuhannya ia kembali kepada sunnahku maka telah mendapat petunjuk, barang siapa yang masa jenuhnya menyebabkan ia berpaling dari sunnahku maka telah binasa.”

Tidakkah kalian ingat kisah Ka’ab bin Malik ra. yang diboikot oleh Rasulullah dan Sahabatnya. Beliau digoda oleh musuh Rasulullah, Raja Ghasan. Ia dikirimi sebuah risalah oleh Raja Ghasan : “telah sampai kepadaku bahwa sahabatmu telah bersikap keras terhadapmu….., marilah bergabung bersama kami, kami akan memberikan keluasan kepadamu.”

Lihatlah bagaimana seorang sahabat yang mulia digoda untuk digelincirkan dari Shiratal Mustaqim. Oleh sebab itu marilah kita jaga diri kita dari godaan Syetan dengan menghadiri majelis-majelis ilmu.

Handzalah Radhiallaahu ‘anhu pernah ditanya oleh Rasulullah, “Bagaimana kabarmu ?” Handzalah menjawab,”….Wahai Rasulullah apabila kami di majelismu sepertinya kami melihat surga dan neraka dengan mata kepala sendiri, tapi bila kami kembali ke rumah, kami terlalaikan oleh keluarga dan urusan dunia kami,…..” Hadist ini sangat jelas menerangkan bahwa menghadiri majelis ilmu adalah penambah iman dan benteng bagi diri kita dari kesesatan.

Oleh karena itu, marilah kita tambah iman kita dengan menghadiri majelis ‘ilmu dengan ikhlash, dengan harapan mudah-mudahan akan menambah iman dan membentengi diri kita dari kesesatan.


“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik.”

 ( QS. Al-Hadiid; 16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar